Thursday 17 December 2020

Sssssttt !

Pulang hanyalah niat
Di jalanan banyak tertera kalimat gugat
Di depan orang-orang yang kau temui
Kau berusaha menyikapi setiap ucap
Setenang bumi

Namamu diperbincangkan seisi langit
Bibirmu selalu tersenyum, menutupi asam dan pahit kenyataan
Hatimu carut marut dan menggugat asa
"Dunia tidak adil, itulah sebab adanya hari pengadilan", bisikmu pada tolehan kiri, pertanda muaknya dirimu pada ocehan manusia yang ada di hadapanmu

Kitab demi kitab kau khatamkan
Tapi hatimu tetap saja tajam
Untuk memburu para pengkhianat
Dan mengadilinya dengan caramu

Tetap saja, itu tidak adil
Dalam lembaran manapun
Manusia tidak akan pernah berlaku adil
Tidak akan ada hukum yang berjalan sesuai dengan kemerdekaan pikir 
Maka dari itu
Biarlah hari adil menjalankan perannya
Kau, diam dan kembalilah tenang seperti bumi



No comments:

Post a Comment

Renggali

AA

Saya melaluinya Sebuah momen diantara hidup dan mati Saya mendengar, namun tidak dapat berucap Saya merasa, namun tidak bisa mer...