Friday, 12 June 2020

Renggali


Aku setangkai Renggali pegunungan
Keahlianku adalah menatapmu dari kejauhan
Jalan terjal dan curam
Memaksaku untuk bersemayam

Di serpihan tanah Negeri Antara
Tatapanku saksi bisu pergerakan
Carut marut pikiranku
Adalah puisi tak bernada

Kelopak yang gugur dalam bait-bait diam
Menyimpan harapan yang dinantikan bunga Seulanga
Angin diruy-pun membersamai langkah kepastian
Untuk menyampaikan amanah dan seuntai kata

Asahan intuisi ibu bumi
Menjalar liar tertutup embun pagi
Bercampur dalam cawan ranup dan cangkir kopi
Pendamping Seulanga yang berambisi

Dalam bayang kehampaan
Renggali persembahkan celah sepi yang dirasakan
Pada damai yang tidak tenang
Sebagai tajuk hias pelipur lara

Aku Renggali
Mekar, tumbuh, dan mewangi
Renggali ini tajuk pribumi
Jantung hati rakyat Serambi

No comments:

Post a Comment

Renggali

AA

Saya melaluinya Sebuah momen diantara hidup dan mati Saya mendengar, namun tidak dapat berucap Saya merasa, namun tidak bisa mer...