Keahlianku adalah menatapmu dari kejauhan
Jalan terjal dan curam
Memaksaku untuk bersemayam
Di serpihan tanah Negeri Antara
Tatapanku saksi bisu pergerakan
Carut marut pikiranku
Adalah puisi tak bernada
Kelopak yang gugur dalam bait-bait diam
Menyimpan harapan yang dinantikan bunga Seulanga
Angin diruy-pun membersamai langkah kepastian
Untuk menyampaikan amanah dan seuntai kata
Asahan intuisi ibu bumi
Menjalar liar tertutup embun pagi
Bercampur dalam cawan ranup dan cangkir kopi
Pendamping Seulanga yang berambisi
Dalam bayang kehampaan
Renggali persembahkan celah sepi yang dirasakan
Pada damai yang tidak tenang
Sebagai tajuk hias pelipur lara
Aku Renggali
Mekar, tumbuh, dan mewangi
Renggali ini tajuk pribumi
Jantung hati rakyat Serambi
No comments:
Post a Comment